Kamis, 14 Mei 2015

TUGAS Ekonomi Informatika

Studi Kasus 1:
Return On Invesment
Return on invesment adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh (dalam %) selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek, untuk menghitungnya digunakan rumus:


Jika nilai ROI bernilai positif maka ROI akan dianggap layak, jika negative maka akan dianggap tidak layak.
Contoh:
Perhitungan prosentase manfaat yang dihasilkan oleh sistem dibandingkan dengan biaya pengadaan sistem.

Sistem ini akan memberikan keuntungan pada bulan ke-3 sebesar 40,24 % dari biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak di gunakan.

SROI= 40,24% / 3bulan = 13,41%

Jika sistem ini mengunakan perhitungan SROI akan memberikan keuntungan pada bulan ke-3 sebesar 13,41% dari biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak di gunakan.

Studi Kasus 2:
Sebuah perusahaan Yang bergerak di bidang makanan ringan yaitu PT. Beng – Beng. PT. Beng – Beng menggandeng pihak ketiga yaitu Suka Ngoding dalam proyek SI nya. Dalam pengembangan dan perjalanan tahun demi tahun membutuhkan komponen biaya dan keutungan yang didapat sbb:
1.      Biaya jasa pengembangan sistem adalah Rp. 500.000.000, Biaya pengadaan 1 server SAMSUNG Rp. 50.000.000, biaya perbaikan ruangan Rp.30.000.000, biaya pelatihan Rp.10.000.000. Biaya penghematan 15.000.000.
2.      Biaya perawatan , terdiri dari biaya perawatan S/W PL Rp. 10.000.000, biaya komunikasi via telpon Rp. 3.000.000, biaya koordinasi Fax Rp. 2.000.000, biaya pembersihan hardisk 5 buah Rp. 5.000.000.
3.      Taksiran biaya operasional dalam 5 tahun , tahun 0 Rp.0, thn 1 Rp.12.000.000, thn 2 Rp.15.000.000, thn 3 Rp.17.000.000, thn 4 Rp.19.000.000.
4.      Dengan taksiran keuntungan/manfaat (tangible dan intangible) sbb:
Tahun ke 0 Rp. 0
Tahun ke 1 Rp. 45.000.000; Rp. 30.000.000
Tahun ke 2 Rp. 60.000.000; Rp. 30.000.000
Tahun ke 3 Rp. 85.000.000; Rp. 45.000.000
Tahun ke 4 Rp. 100.000.000; Rp. 50.000.000

Jawab :
SROI

Durasi
5 tahun
Pengembangan
50.000.000/tahun
250,000,000
Pengadaan server
50,000,000
Renov
30,000,000
Training User
10,000,000
Penghematan Biaya
25.000.000 / tahun
Perawatan
10,000,000
Komunikasi
3,000,000
Koordinasi
2,000,000
Hardisk (5 buah)
500.000 / hardisk
2,500,000
Keuntungan /Manfaat
Tangible
Intangible
Tahun ke 1
0
0
Tahun ke 2
45,000,000
30,000,000
Tahun ke 3
60,000,000
30,000,000
Tahun ke 4
85,000,000
45,000,000
Tahun ke 5
100,000,000
50,000,000


DC
340,000,000
OE
17,500,000

Years
1
2
3
                                  4
5
Neb
0
75,000,000
90,000,000
130,000,000
150,000,000
OCR
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
PTI
25,000,000
100,000,000
115,000,000
155,000,000
175,000,000
OE
17,500,000
17,500,000
17,500,000
               17,500,000
17,500,000
NCF
7,500,000
82,500,000
97,500,000
             137,500,000
157,500,000

TOTAL NCF
482,500,000


SROI
0.283823529
28.38%
 score 1



Analisis Payback Period
Taksiran Biaya
Tahun 1
0
Tahun 2
12,000,000
Tahun 3
15,000,000
Tahun 4
17,000,000
Tahun 5
19,000,000

Selisih
neb - Taksiran
Proceed
 DC - Selisih
1
0
1
       340,000,000.00
2
63,000,000
2
       277,000,000.00
3
75,000,000
3
       202,000,000.00
4
113,000,000
4
         89,000,000.00
5
131,000,000
Hasil terakhir/selisih terakhir
                          0.68
                            247.98
               8.27

Payback Period

Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah 4 tahun 8 bulan



STUDI KASUS 3:
Analisis Value Linking (VL)
            Berhubungan dengan kemudahan dan kenyamanan penggunaan SAP Human Capital Management (HCM), terdapat peningkatan kepuasan karyawan sehingga produktivitas juga meningkat selama penggunaan sistem ini. Diasumsikan peningkatan produktivitas karyawan Human Resource Division (HRD) sebesar 5% pada tahun pertama untuk tahun kedua hingga kelima akan meningkatkan produktivitas secara stabil sebanyak 10%. Diasumsikan bahwa gaji total seluruh karyawan HRD sebesar Rp 2.484.000.000,- maka karena adanya kenaikan inflasi sebesar 8,75% per tahunnya maka untuk tahun kedua totalnya menjadi Rp 2.701.350.000,- , tahun ketiga sebesar Rp 2.937.718.125,- , tahun keempat sebesar Rp 3.194.768.461,- , dan pada tahun kelima menjadi Rp 3.474.310.701,- . Selanjutnya untuk menghitung peningkatan produktivitas tiap tahunnya adalah dengan mengalikan gaji tiap tahun dengan tingkat kenaikan produktivitas per tahun. Dimana untuk tahun pertama adalah 5% x Rp 2.484.000.000,- = Rp 124.200.000,- . Selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya dikali dengan 10% dari gaji tiap tahunnya.
            Selanjutnya dengan sistem ini dapat mengurangi tingkat human error, sehingga diasumsikan  setelah penggunaan sistem ini staff bagian payroll hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk memperbaiki keempat kesalahan, yaitu dari 4 jam hanya menjadi 1 jam maka terjadi pengurangann tingkat human error sebesar 75% (3jam), dan diasumsikan gaji staff tersebut sebesar Rp 7.500.000,- per bulannya. Dimana waktu kerja = 22 x 8 jam = 176 jam. Dengan perhitungan 3x1x264 hari x (7.500.000/176 jam) = Rp 33.750.000,- per tahunnya.
            Kemudian juga dapat mengurangi ketidakpuasan pihak manajemen atau penghematan biaya perekrutan karyawan baru. Diasumsikan apabila dalam satu tahun ± 10 kali melakukan prekrutan karyawan baru, maka biaya proses perekrutan sebesar Rp 250.000.000,-. Dimana biaya tersebut diambil dari 2 jenis perkrutan yaitu perekrutan melalui Job Fair sebesar 2-3 juta, dan perekrutan melalui event sebesar 20-25 juta untuk satu kali perekrutan, sehingga totalnya adalah Rp 25.000.000,- untuk satu kali perekrutan. Maka dengan penggunaan sistem ini dapat menghemat dalam pemasangan iklan dan pengisian dokumen sekitar 40% dengan perhitungan 40% x Rp 250.000.000 = Rp 100.000.000,- . Diasumsikan lagi karena kenaikan inflasi sebesar 8,75% maka pada tahun kedua menjadi Rp 108.750.000,- , tahun ketiga Rp 118.265.625,- , tahun keempat sebesar Rp 128.613.867,-, dan tahun kelima menjadi Rp 139.867.580,-.
Tabel Penghematan dari Perhitungan Analisis Value Linking
Rincian Biaya
2008 (Rp.)
2009(Rp.)
2010(Rp.)
2011(Rp.)
2012 (Rp.)
A
124.200.000
270.135.000
293.771.813
319.476.846
347.431.070
B
33.750.000
36.703.125
39.914.648
43.407.180
47.205.308
C
100.000.000
108.750.000
118.265.625
128.613.867
139.867.580
Total
257.950.000
415.588.125
451.952.086
491.497.893
534.503.958
Keterangan :
A = Peningkatan Produktivitas Karyawan Human Resource Divisio (HRD)
B = Pengurangan Tingkat Human Error
C = Pengurangan Ketidakpuasan Pihak Manajemen
Economic Impact Worksheet setelah Value Linking


Analisis Value Acceleration (VA)
Dengan adanya SAP HCM maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya redundansi data serta menghilangkan waktu untuk menarik data absensi/lembut karyawan yang dapat diatasi dengan salah satu fitur dalam SAP HCM (CATSs). Oleh karena itu waktu kerja karyawan divisi SDM (HRD) diasumsikan dapat dihemat sebanyak 2 jam perharinya dari 2 jam, sehingga penghematan waktu kerja sebanyak 100%. Perhitungannya adalah diasumsikan jumlah jam kerja selama sebulan adalah 176 jam jadi selama satu tahun terdapat 2.112 jam (176x12). Biaya gaji untuk HRD selama satu tahun adalah Rp 2.484.000.000,- sehingga didapatkan upah/gaji per jam adlaah Rp 2.484.000.000,- / 2.112 jam = Rp. 1.176.136,- per jam untuk seluruh karyawan HRD. Dengan penghematan waktu selama 2 jam per hari maka peningkatan pendapatan sebesar Rp 1.176.136,- x 2 jam = Rp 2.352.272,- per hari sehingga didapatkan tambahan manfaat ekonomis Rp 2.352.272,- x 22 x 12 = Rp 620.999.808,- per tahun. Terjadi kenaikan karena terjadi inflasi rata-rata sebesar 8,75% setiap tahunnya. Maka:

Tabel Penghematan dari Perhitungan Analisis Value Acceleration
Rincian Biaya
2008
(Rp)
Penghematan waktu kerja
620.999.808

Economic Impact Worksheet setelah Value Acceleration

Analisis Value Restructuring (VR)
            Diasumsikan dengan penggunaan sistem SAP Modul Human Capital Management ini, peningkatan terjadi pada Divisi Human Resource Development yang berisi karyawan yaitu  Division Head, Department Head, staff Payroll, staff Training, dan staff Recruitment Pusat. Disamping itu rerdapat 1 orang Kepala HRM yang bisa mengakses sistem ini. Kemudian diasumsikan bahwa gaji seorang Kepala HRM selama setahun sebesar Rp 216.000.000,-, Kepala Divisi memiliki gaji selama setahun sebesar Rp 144.000.000,-, Kepala Departemen memiliki gaji setahun sebesar Rp 90.000.000,-, Staff Payroll memiliki gaji selama setahun sebesar Rp 30.000.000,-, Staff Training  memiliki gaji sebesar Rp 30.000.000,-, dan Staff Rekrutmen memiliki gaji sebesar Rp 30.000.000,- per tahunnya. Berikut asumsi perincian presentasi dan kuantifikasi produktivitas sebelum mengimplementasikan sistem ini :
Tabel Rincian Presentase Kegiatan Sebelum Implementasi Sistem

Tabel Rincian Presentase Kegiatan Setelah Implementasi Sistem

Kepala HRM dalam mengerjakan tugas dibidangnya sendiri sebelum mengimplementasikan system sebesar 40% dan setelah mengimplementasikan system naik sebesar 40% sehingga menjadi 80%. Lalu kepala HRM mengerjakan bidang kepala divisi yang sebelumnya sebesar 15% setelah mengimplementasikan system menjadi 10%. Lalu kepala HRM mengerjakan bidang kepala department sebelumnya 12% menjadi 1%. Lalu kepala HRM mengerjakan bidang staff payroll sebelumnya 10% menjadi 1%. Lalu kepala HRM mengerjakan bidang staff training sebelumnya 6% menjadi 1%. Lalu kepala HRM mengerjakan bidang staff recruitment sebelumnya 4% menjadi 1%.  Sehingga pekerjaan yang tidak produktif yang sebelumnya 13% menjadi 6%. Oleh sebab itu karena setelah penerapa system, setiap bidang bisa focus mengerjakan pekerjaannya masing-masing, jadi yang sebelumnya bidang yang juga ikut mengerjakan pekerjaan bidang lain sudah tidak ada urusan lagi sehingga presentase pekerjaan ditiap bidangnya masing-masing meningkat, dan dibidang lain berkurang.
Dapat dilihat bahwa adanya peningkatan produktivitas setalah pengimplementasian SAP HCM ini sebesar Rp 127.020.000,- per tahun, didapat dari produktivitas setelah adanya SAP dikurangi produktivitas sebelum adanya SAP, Rp 492.300.000 - Rp 365.280.000 = Rp  127.020.000,- .
            Sejak awal telah diasumsikan bahwa selama kurun waktu 2008-2012 terjadi inflasi rata-rata sebesar 8,75% maka peningkatan nilai ekonomis Value Restructuring selama lima tahun ditunjukkan pada tabel berikut:
Keterangan
2008 (Rp)
2009 (Rp)
2010 (Rp)
2011 (Rp)
2012 (Rp)
Peningkatan Produktivitas Unit Kerja
127.020.000
138.134.250
150.220.997
163.365.334
177.659.800

Economic Impact Worksheet setelah Value Restructuring